Rindu itu dibawa angin
Sekejap kuat sekejap lemah
Bila hembusannya tersentuh di muka...merinding terasa.
Sekelip mata, namanya bermain di kepala.
Bila hembusan itu kembali perlahan,
Maka rindu itu pun tersimpan
Bersama hati yang kejung
Ego yang tak terbendung
Sampai bila?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Madah PuJanggel
Semua yang terlintas di fikiran, duluahkan di atas lembaran kata-kata bernama Madah PuJanggel. Walau tak sempurna, namun ianya cukup mengg...
-
Dia memerhatikan setiap kejadian di hadapannya dengan penuh tenang, setenang air yang mengalir merentas tujuh muara tapi belum sampai ke l...
-
Alhamdulillah. Bersyukur. Itu satu perkataan yang bagi aku sangat utuh maknanya bagi memanjatkan rasa penghargaan dan terima kasih ku kepad...
-
Semua yang terlintas di fikiran, duluahkan di atas lembaran kata-kata bernama Madah PuJanggel. Walau tak sempurna, namun ianya cukup mengg...
No comments:
Post a Comment